Grobogan – Modus penipuan jual beli mobil bekas kian beragam. Belakangan, marak pelaku penipuan dengan menyaru sebagai makelar. Aksi mereka banyak menyasar penjual dan pembeli mobil.
Aduan aksi penipuan dengan modus demikian banyak diterima redaksi Berita Istana Negara. Pihak-pihak yang tengah melakukan transaksi jual beli mobil menjadi korban makelar bodong. ”Pelakunya Pelaku adalah Imam warga Gumade, Desa Pilangpayung, Kecamatan, Toroh, Kabupaten, Grobogan, Provinsi Jawa Tengah.
Iman saat terungkap oleh awak media berita istana justru menantang,suruh lapor saja pak Narto biar sama sama ngak dapat uang pak sama sama zonk, silahkan laporkan saja saya gak takut, paling saya dipenjara dua tahun, kalau saya dipenjara malah enak saya sudah tidak punya beban lagi untuk membayar mobil.
Lebih lanjut Imam menantang, kalau mau lapor silahkan lapor, saya akan menunggu laporan bapak, dan pasti saya datang ke polres Grobogan, saya akan tanggung jawab apa yang sudah saya perbuat, jawabnya melalui aplikasi Whatsapp,(Sabtu 11 maret 2023).
Sebelum menyasar calon penjual itu, Imam lebih dulu menghubungi penjual mobil. Imam seolah-olah menjadi pembeli dan menawar mobil. Setelah itu mobil dengan Nopol R 8397 MF Merek Mitsubishi Tipe Colt Diesel FE 745 (4×2 M/T tersebut ditawar kepada calon penjual dengan harga Rp.120.000.000 (Seratus dua puluh juta rupiah) pihak penjual saat itu baru dikasih Rp.1,500.000 kekurangannya akan dibayar setelah mobil laku kurang lebih satu minggu lagi, namun sudah hampir sembilan bulan berjalan ini Imam tidak segera membayar kekurangannya, justru selalu memberikan janji terus menerus, “tenang saja jangan khawatir pasti besok saya bayar jawab Iman ketika didatangi ke rumah”
Kasus penipuan bermodus makelar bodong ini dialami Narto warga Dukuh Sonorejo, Desa Sindurejo, Kecamatan. Toroh, Kabupaten. Grobogan, Provinsi Jawa Tengah, Narto menjelaskan kepada awak media Berita Istana, dirinya membeli Dump Truk untuk cucunya Ilham Maulana Ridho, “Iya mas saya beli mobil itu dengan jerih payah, saya sampai jual tanah, rumah dan kayu,” ungkap.
Lebih lanjut Narto menjelaskan, masalah ini saya akan didampingi saudara saya untuk melaporkan Imam ke Polres Grobogan,tutupnya.(Tim)