Aceh Utara I Dewan pengawas PDAM Tirta Mon Pase Aceh Utara, Halidi memberikan keterangan berbelit-belit saat dikonfirmasi beberapa wartawan diruang kerjanya terkait dugaan rangkap jabatan sejumlah Pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Aceh Utara. Senin (2/1/2023).
“Posisi saya hanya sebagai dewan pengawas PDAM Tirta Mon Pase, benar saya juga menjabat sebagai staf ahli Pj Bupati. Begitu juga dengan Pak Dayan Albar sebagai PLT Direktur. Namun penunjuk kan kami sudah sesuai dengan aturan. Karena sebelumnya, Pj Bupati selaku KPM sudah melakukan penjaringan dari 9 orang peserta, namun saya tidak lulus sebagai PLT direktur” papar Halidi saat ditemui.
Ketika wartawan mempertanyakan masalah persentase ke untungan perusahaan air minum tersebut untuk Direktur dan para pengurus yang isukan capai 70 persen dari ke untungan perusahaan.
Apa benar pak 70 persen dari ke untungan perusahaan untuk pengurus atau pengelola PDAM Tirta Mon Pase?
“Sebenarnya tidak demikian, pengurus hanya mendapatkan 38 persen dari 40 persen yang telah disetujui, ini seperti orang melihat daun hijau di pegunungan, Semua orang mau kesitu karena terlihat rindang
Tapi setelah sampai, mereka mau nya cepat keluar, karena disana tidak ada gaji,” ungkap Halidi berandai-andai.
Halidi juga membantah terkait berita yang telah disiarkan terkait dirinya rangkap tiga jabatan. Selain Staf Ahli Pj Bupati Aceh Utara dan Pengawas PDAM, Bapak juga di isukan jabat sebagai pengawas di PT Plaza Internasional Hotel Graha? Apa benar demikian? tanya wartawan.
Oh masalah itu, saya sudah mengundurkan diri sebelumnya, sebenarnya saya juga pernah menjabat sebagai Kabag Ekonomi selama empat tahun semasa Bupati Aceh Utara di Jabat H. Muhammad Thaib alias Cekmad,” terang Halidi secara spontanitas.
Disinggung masalah surat pengunduran diri dari pengawas di PT Plaza Internasional Hotel Graha, Halidi malah menyebutkan.
“O kalau soal surat itu belum ada, karena saya belum membuat pengajuan,” ucap Halidi Santai.(Maher)
